![]() |
Jam Kerja Berlebihan, Awas Risiko Penyakit Jantung Mengintai |
"Temuan ini menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang berkaitan dengan peningkatan risiko atrial fibrillation, aritmia jantung yang paling umum," kata Profesor Mika Kivimaki, dari University College London (Inggris) sekaligus pemimpin dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini, seperti dilaporkan Zeenews, menjelaskan peningkatan risiko stroke bagi pekerja yang memiliki jam kerja panjang.
"Atrial fibrillation sendiri diketahui berkontribusi pada peningkatan risiko stroke, tapi juga hasil kesehatan lainnya yang merugikan, seperti gagal jantung dan demensia terkait stroke," tambah Kivimaki.
Peneliti menganalisis data dari 85.494 laki-laki dan perempuan yang berdomisili di Inggris, Denmark, Swedia dan Finlandia. Peneliti kemudian menilai jam kerja para peserta saat mereka mengikuti studi antara tahun 1991 hingga 2004.
Jam kerja diklasifikasikan kurang dari 35 jam dan 35-40 jam dalam seminggu-yang dianggap sebagai jam kerja standar pekerja tetap. Selanjutnya ada 41-48 jam, 49-54 jam, dan 55 jam atau lebih dalam seminggu.
Pada awal penelitian, tak ada satu pun peserta yang memiliki atrial fibrillation. Setelah 10 tahun baru ada penambahan kasus atrial fibrillation sebanyak 1.061.