Image and video hosting by TinyPic

WELCOME TO WWW.JAWADOMINO.NET

RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Lelaki Mandul Jadi Masalah Sejak Abad Pertengahan

Mereka menemukan bahwa teks medis yang diedarkan secara luas mengakui masalah infertilitas pada laki-laki, termasuk kemandulan dan 'benih yang tidak sesuai'.
Mereka menemukan bahwa teks medis yang diedarkan secara luas mengakui masalah infertilitas pada laki-laki, termasuk kemandulan dan 'benih yang tidak sesuai'.

JawaDomino.net - Infertilitas atau kemandulan pada laki-laki telah didiagnosis dan diobati sejak abad ke-13. Para ilmuwan menemukan bukti teks abad pertengahan yang menjelaskan bagaimana tes medis dan metode penyembuhan bagi masalah ketidakberdayaan pada lelaki.

Mereka adalah ilmuwan dari University of Exeter di Inggris yang menganalisis buku-buku kedokteran dan agama populer dari abad ke-13.

Mereka menemukan bahwa teks medis yang diedarkan secara luas mengakui masalah infertilitas pada laki-laki, termasuk kemandulan dan 'benih yang tidak sesuai'.

Tes urine sendiri dilakukan untuk menentukan apakah suami atau istri menjadi sumber masalah tidak adanya anak dalam perkawinan. Selanjutnya, resep medis dibuat sebagai pengobatan untuk laki-laki.

Telah banyak diasumsikan bahwa perempuan di Inggris abad pertengahan disalahkan atas ketidakmampuan memiliki anak dan disalahkan juga secara agama karena tidak subur.

Pada masa itu, lelaki yang dianggap bertanggung jawab atas kegagalan memiliki keturunan terjadi pada kasus disfungsi seksual di mana laki-laki tersebut tidak dapat melakukan hubungan intim.

Periset menemukan bahwa pada abad ke-15, ketidaksuburan pada lelaki Inggris dipandang sebagai suatu hal yang mungkin.

Para ilmuwan Inggris pada abad pertengahan juga diketahui tidak hanya belajar kedokteran di universitas, tetapi juga mampu membaca bahasa Latin.

"Meskipun teks medis cenderung mencurahkan sebagian besar ruang untuk infertilitas perempuan, infertilitas pada lelaki bagaimanapun secara teratur dibahas sebagai kemungkinan penyebab ketidakberdayaan dalam teks akademis dan oleh praktisi medis abad pertengahan yang terdidik," kata Catherine Rider, seorang sejarawan di University of Exeter.

Teks-teks Latin yang dipelajari kemudian diterjemahkan, disesuaikan dan ditambahkan untuk mempengaruhi koleksi resep dalam bahasa Inggris yang mencakup pengobatan untuk anak-anak.

Misalnya risalah ginekologi abad ke-12 berjudul Trotula ditulis dengan nama anonim. Risalah itu diedarkan secara luas dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Prancis.

Buku tentang obat-obatan itu juga menggambarkan kelainan reproduksi lelaki sebagai bentuk "sterilitasisasi" yang berkaitan dengan ereksi dan emisi sperma.

Selain itu, buku juga mencakup sebuah uji coba untuk melihat apakah ada 'kecacatan' pada lelaki atau perempuan. Caranya, pasangan harus buang air kecil ke dalam panci dedak dan potnya harus ditinggalkan selama sembilan atau sepuluh hari.

Jika cacing muncul di salah satu pot, maka kesimpulannya dia adalah pasangan yang tidak subur. "Kita tidak dapat sepenuhnya memahami sikap seperti apa terhadap infertilitas lelaki di abad pertengahan karena kita memiliki sedikit catatan yang menggambarkan pengalaman orang-orang yang memiliki gangguan reproduksi," kata Catherine.

"Sulit untuk mengetahui apakah lelaki atau perempuan cenderung mencari pengobatan karena ketidaksuburan. Sebagian besar bukti kami berasal dari dokter yang mendiskusikan apa yang mungkin terjadi dan bagaimana mengatasi masalah ini," tambahnya.
 
http://jawadomino.net/

Related Posts :

Entri yang Diunggulkan

AGEN POKER ONLINE BANDAR KIU TERPERCAYA INDONESIA

AGEN POKER ONLINE BANDAR KIU TERPERCAYA INDONESIA Agan Bosen Jadi Member, Mau Jadi BANDAR ?? Yuk mari bergabung bersama kami di CAHAYA...